Aturan menjadi Ceanairre,
1. Telah diakui terkuat oleh seluruh Clan di dunia.
2. Memiliki banyak pengikut
3. Tak ada niat lain selain melindungi dunia
dan sekarang, begitu banyak Clan yang bersebaran didunia. Aku, Ann Ozgealach dari Clan Ozgealach. Bukanlah Keturunan langsung sang Bunaitheoir (pendiri). Tetapi, aku tetap berkewajiban untuk mengembangkan Clan lebih lanjut. Ada 4 anak asli yang dimiliki Bunaitheoir. Kekuatan utama kami adalah element. Bagi sang keturunan asli (Foluil), bisa menguasai ke 5 element. Yaitu, tanah, api, air, udara dan hampa. Tapi tak semua Foluil bisa menguasai hampa. Anak angkat sering dikatakan Sliocht.
Cara penyebaran Clan iyalah dengan menjadikan seseorang yang ia ajak menjadi anaknya. Disebut, Protege. Protege berkewajiban mengikuti jejak orang tuanya. Protege berbeda dengan Sliocht. Dan jika Protege mempunyai peserta didik, dinamakan siolta.
Penyebaran Clan juga bisa dengan cara menjadikan orang yang dia ajak sebagai Chomapanach (pendamping).
Tujuanku satu satunya menjadikan Ozgealch menjadi Ceannaire !
Act. 1
The problem Comes ! !
Pagi yang cerah. Pagi ini, sekolah dimulai seperti biasanya. Aku Ann Ozgealach, dari Clan Ozgealach. Aku merupakan Silocht dikeluarga Ozgelach. Aku bergabung di Clan ini sejak aku berumur 14 tahun. Sekarang umurku 15 tahun. Dengan kata lain, baru 1 tahun aku mengabdi untuk Clan ini. Anak anak di dunia ini hampir seluruhnya tak mengerti siapa orang tua mereka. Banyak yang bilang, kami kehilangan keluarga kami karena Wars (pertempuran) antar Clan. Wars antar Clan dilaksanakan 50 Tahun setelah kepunahan Clan Vessalius. Tujuannya adalah Untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ceannaire selanjutnya. Wars terjadi 10 taun yang lalu. Berakhir sangat mengenaskan. Tak satupun Clan yang menjadi Ceannaire. Itu berarti, tak satupun diantara Clan Clan itu menang. Clan Clan itupun punah begitu saja tanpa alasan. Walaupun ada beberapa Clan yang bertahan, tetapi, hampir semuanya menghilang. Salah satu Clan yang berhasil bertahan adalah Clan Ozgealach. Kekuatan dari Clan Ozgealach adalah menguasai Element.
Begitulah singgkat ceritanya, hari ini benar benar panas. Aku berjalan dengan Reach Ozgealach, dia adalah Foluil. Anak ke 4 dari sang Bunaitheoir, Arshto Ozgealach dan Ciellya Ozgealach. Kebetulan, aku seumur dan sekelas dengannya.
“hei Ann..” panggil Reach padaku.
“apa?!” jawabku ragu.
“apa yang akan kau lakukan bila Wars lagi lagi diadakan?!!?” tanyanya.
“yang kulakukan?! Aku kan bukan Fuloil, jadi, aku gak wajib donk ikut perang..” ucapku santai.
“jiiaaahh!! Dasar, Semut (Ant)!” ledeknya padaku sambil membuang mukanya.
“huhuhuhu... Reach kan menguasai semua Element, sedangkan Aku, aku hanya bisa menguasai angin... hihihi... enak ya jadi Fuloil...” ucapku.
“enak?!?! Enak dari mana??! Kalau Wars datang, satu satunya yang bertanggung jawab adalah Fuloil dan sang Bunaitheoir.” Ucapnya sambil mengkerutkan wajah.
“hihihihi... tapi, aku akan berusaha sekuat tenanga kok agar ozgelach menjadi san Ceannaire. AYOO SEMANGAT!!!!” ucapku sambil mengangkat keduatanganku keatas. Aku rasakan angin berhembus ditanganku.
“woi, Ann.. kutinggal loh...” ucap Reach sambil berjalan meninggalkanku.
“Tu.. tungguuuuuuuuuuuuu!!!!!” teriakku sambil berlari menyusulnya.
****
Malam pun tiba, aku mendengar dari arah ruang keluarga, Papa dan mama sedang berdiskusi bersama 4 Fuloil. Teain adalah anak pertama, Aer, Visce dan Reach sebagai anak ke 2 , ke 3, ke 4.
Aku mendengar beberapa percakapan yang dilontarkan mereka. Terutama apa yang diucapkan papa. Papa bilang, dia baru mendengarkan sebuah kabar yaitu bahwa didunia ini masih ada salah satu Fuloil dari Vessalius yang menyebabkan Wars 10 tahun yang lalu gagal. Selama keturunan Vessalius ada di dunia ini, maka, tak akan ada Clan yang akan menjadi Ceannaire karena Vessalius tetaplah menjadi sang Ceannaire. Sekarang banyak Clan yang sedang memburu Fuloil Vessalius. Kabarnya, ada Clan yang berusaha ingin membunuh Fuloil itu, dan ada yang berniat untuk melindungi Fuloil itu. Papa selaku Bunaitheoir bermaksud melindungi sang Fuloil Vessalius agar dunia ini damai dan semuanya berada di bawah kekuasaan Vessalius lagi. Besok, papa akan mengumumkan kepada seluruh anggota.
Setelah mendengar percakapan mereka, aku bergegas masuk kekamarku. Aku menyetel lagu di HP ku sambil mengerjakan PR Matematika. Tiba tiba, isi pensil ku habis. Aku mengambil uang dan meminta izin pada papa untuk pergi ke supermarket didekat rumah. Papa memberitahuku agar hati hati.
Diperjalanan, aku terpikir ucapan papa dirapat dengan Fuloil. Vessalius... Vessalius itu sekuat apa sih!?
Didekat toko aku bertemu dengan Theo Ozgealach, dia sama dengan aku, sang Sliocht, saah satu penguasa Element air. Dia menyapaku sambil tersenyum.
“malam, Ann” sapanya.
“malam, Theo...” ku membalas sapaannya sambil tersenyum.
Theo Ozgealach, cowok cakep berkulit putih. Dia 2 tahun lebih tua dari ku. Dia sudah mempunyai chompanach dan banyak Protege.
“ngapain cewek malam malam jalan sendirian!?” tanya Theo sambil tersenyum padaku.
“eng?!? Emang ga boleh ya?!!? Hehehe... papa tadi uda ngizinin Ann... jadi yha, its ok, ah..” ucapku sambil tersenyum lebar dan menggaruk kepalaku.
“hahaha.. hati hati saja deh kalau gitu, dadah Ann..” ucapnya sambil melambaikan tangannya dan meninggalkanku. Aku mengangguk.
“huft, baiklah, kupakai saja kekuatan anginku untuk pergi ke sana. Biar lebih cepet...” ucapku pada diri sendiri sambil mengangkat tangan keatas. Kukeluarkan kakuatan anginku dan terbang. Dari atas, aku melihat seorang anak laki laki terkapar dijalan. Akupun menghampirinya.
“hei, apa kau baik baik saja?!? “ ucapku kwatir padanya sambil mengangkat kepalanya kepahaku. Aku meniupkan angin kewajahnya berharap dia segera bangun.
“Ayo bangun... bangunlah.... bangunlaaahhh” ucapku.
Diapun membuka matanya perlahan dan menatapku. “siapa kau!?” tanyanya dengan nada marah.
“heh!!?? Aku nie menolongmu, dasar bodoh!!!” ucapku sambil berbalik memarahinya.
“hmm...?! menolong?!? Emangnya aku kenapa?!?!” ucapnya sambil mencubit kedua pipiku.
“HYAAH!!! EROOO~ jangan sembarangan mencubit pipi orang, dasar baka!!!” ucapku dengan pipi yang memerah malu.
“dasar bodoh, aku itu nggak mati, aku itu tidur!!!!!” ucapnya.
“ti... tidur?!?! Apa maksudnya KAMU TIDUR?!?!” teriakku.
“yah, aku gak punya rumah untuk tinggal.. huhuhuhu...” ucapnya sambil sok menangis.
“GYAAAAAAAAAAAAAA!!!! Memang kamu gak punya Clan!?!?” tanyaku.
“Clan?! Kenapa aku harus ikut peraturan bodoh macam itu!? Semua Clan berebut, berkelahi untuk menjadi sang Ceannaire. Huh... tak berguna... lebih baik aku tidur dijalanan dari pada harus bergabung dengan Clan Clan bodoh perebut kekuasaan. “ ucapnya sambil menghadap ke langit malam.
“Clan bodoh?!?!? Ozgealach bukan Clan bodoh!!!” ucapku sambil menuyingkirkan pahaku dari kepalanya.
“hei, jadi kau Ozgealach!??! Kau pasti Fuloil kan?!?” ucapnya.
“Bukan!! Aku bukan Fuloil... aku Cuma Sliocht!” ucapku sambil berdiri.
“Sliocht!? Berarti anak angkat kan?! Kenapa kau bisa semarah itu!?! Sliocht sama saja budak kan!?” ucap Anak lelaki itu.
“BEDA!!! Aku bukan budak! Dan lelaki jalanan sepertimu tak akan mengerti seberapa menyenangkannya punya keluarga! Keluargaku, telah mati akibat Wars 10 tahun lalu. Selama 10 Tahun, aku sendirian, menderita, tak dianggap, dan kau tak tahu kan seberapa berharganya Papa Clanku!?!? Pokoknya, Aku akan menjadikan Ozgelach sebagai Ceannaire!” ucapku.
“waw, dimarahin nie sama cewek... menarik ni anak... sudah ya, aku pergi... dadah... ” ucapnya sambil pergi meninggalkan ku begitu saja. “oh, iya.. aku lupa, aku mau bertanya...” katanya dan dia pun membalikkan badannya padaku. “siapa namamu?!” tanyanya. “Ann... Ann Ozgealach” ucapku.
“Ann Ozgealach..... nama yang manis, tapi, tak sesuai dengan yang menggunakan nama itu.” Ucapnya sambil meninggalkanku pergi.
Karena kesal dengan ucapannya, akupun menyerangnya dengan Anginku. Dia menghindar dengan sempurna, “namaku, Rean, Rean tanpa nama Clan. C u next time, honey...” ucapnya sambil pergi begitu saja.
“uhhh.. DASAR MESUM!!!!” teriakku keras.
****
Akhirnya, akupun pulang dari membeli isi pensil. Papaku didepan sendirian memikirkan apa yang akan selanjutnya ia lakukan.
“papa..” sapaku padanya sambil tersenyum.
“hi, Ann... baru pulang ya?!” tanyanya.
“iya, pah... papa, an mau nanya...” ucapku sambil menunduk.
“apa, nak?!” jawabnya.
“sebenarnya.... apa tujuan dunia membuat sebuah Clan!? Apa untungnya bagi kita, mereka dan dunia?!” ucap ku.
“hmm.. kalau ditanya seperti itu, mungkin papa hanya bisa jawab, papa mendirikan Clan hanya ingin melindungi orang orang disekitar kita. Orang orang yang berharga...” ucap papa sambil tersenyum pada ku.
“orang orang... berharga...” ucapku dengan tampang bingung. Aku tiba tiba teringat ucapan anak bernama Rean tadi. “memperebutkan... posisi Ceannaire...” ucapku pelan. Papa langsung mencubit kedua pipiku.
“jangan melamun, hahaha... dasar jelek!!” ucap papa sambil tersenyum.
“uh,. Bukannya begitu pah.. aku bingung, kenapa Vessalius bisa punah!?!” tanyaku.
“Vessalius punah ya... hmmm.. mungkin saja... karena... apa ya?!?! Papa juga gak tau... hahahaha” ucapnya sambil tertawa keras.
“dasar papa baka...” ucapku.
“hahahaha... jangan ngambek donk, nie papa kasih permen...” ucapnya.
“GAK DOYAN!!!” teriakku dan langsung meninggalkannya.
Tiba tiba dari arah dalam, Teain berlari kecang dan memanggil Papa dengan napas terengah engah. Papa langsung mengahampiri Teain dan bertanya ada apa.
“papa... aa... The... Theoo... Theo membunuh Meii dengan panah anehnya...” ucap Teain.
“apa?!? Theo?!” papa yang mendengar tercengang. Aku segera berlari setelah mendengar kata Teain ketempat kejadian itu.
Aku melihat theo berdiri sambil tertawa, Grey, Chomapanach Theo melihat theo sambil ketakutan. “THEO!??! GREY!?! Ada...”
SETTT!!
Tiba tiba Theo melancarkan serangan padaku. Pipiku terkena goresannya. “Hei, ada apa ini sebenarnya.. apa yang terjadi padamu, Theo!?” teriakku.
“oh, Ann... dimana Arshto... cepat beritahu aku...” ucapnya.
“Arshto?! Kenapa kau memanggil papa begitu!??! Takkan kubiarkan kau melukai Papa!” teriakku.
“oh, ajakan bertarung ya.. huh..” ucap Theo sambil menjilat darah ditangannya.
“iii...” ucapku dengan posisi siap berkelahi.
“cukup!” ucap Papa dari arah belakang. Dia datang bersama 2 Foluil yaitu Teain dan Aer.
“apa maksudmu, Theo...” ucap Aer.
“hahahahahaha... maksudku... aku bosan menjadi budak di keluarga ozgelach... menuruti kemauan Arshto yang membosankan... kenapa Arshto, kau tak mengambil saranku?!!!!” ucap Theo.
“saran membunuh Foluil Vessalius tak akan menyelesaikan apapun, bukan nya aku sudah memberitahukannya padamu.” Ucap Papa padanya.
“Vessalius... dasar Arshto Ozgealach bodoh! Jika kita tak membunuhnya, maka kita tak bisa jadi Ceannaire. Kita butuh menguasai dunia!! Dunia!!!” ucap Theo.
“kutolak! Lebih baik, Vessalius lah yang menjadi sang pemimpin.. kita belum tentu menjadi...”
“STOP!!! MULAI SEKARANG, AKU, THEO OZGEALACH BUKANLAH OZGEALACH LAGI... AKU AKAN MENDIRIKAN CLAN SENDIRI DENGAN NAMA QWALDIAGA... AKU THEO QWALDIAGA, TAK AKAN KUBIARKAN OZGELACH MENJADI CEANNAIRE DAN AKU AKAN MEMBUNUH FOLUIL VESSALIUS.” Ucap theo dan meninggalkan kediaman Ozgelach bersama Grey.
Pada malam itu juga, protege Theo telah menghilang. Mungkinkah mengikuti theo?! Yha, itu wajar sih.
“ajakan, perang..” ucap papa sambil tersenyum dan menutup kedua matanya.
“AER, TEAIN, KUPULKAN SILOCHT DAN KUMPULKAN DI LAPANGANAN... AKAN KITA ADAKAN RAPAT BESAR BESARAN!” ucap papa tegas. “SIAP!!!” ucap Aer dan Teain.
Mereka pun meninggalkan tempat itu, tiba tiba aku mendengar suara seseorang yang berkata, “Orang jahat, tak akan menang, Vessalius, tak akan pernah punah, dasar bodoh..” aku langsung berbalik badan dan mencari sumber suara tersebut. “Re.. masa sih...?!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
COMMENT HERE